GP ANSOR dan Banser Bersama TNI Komitmen Manunggal Menuju Indonesia Emas 2045

Surabaya | Kabarmetronrws.com – Semangat persatuan dan sinergi antara rakyat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tergambar nyata dalam Apel Gelar Pasukan bertajuk “Manunggal TNI – Ansor Bersama Rakyat untuk Indonesia Emas 2045” yang digelar di Jatim Expo Surabaya.
Sebanyak 20 ribu kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser dari seluruh Jawa Timur memenuhi lokasi acara dalam formasi disiplin dan penuh semangat.
Acara ini dihadiri oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin beserta jajaran PJU dan perwakilan tiga matra TNI. Dari Angkatan Darat, hadir para Danrem dan Dandim se-Jawa Timur.
Dari matra laut hadir Pangkoarmada II, Danpasmar 2 Brigjen TNI Marinir, Danlantamal V, dan dari matra udara hadir 3 Danlanud di Jatim.
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Rudy Saladin menyampaikan penghargaan atas kesiapan dan kekuatan kader GP Ansor-Banser. “Gelar Pasukan ini bukan hanya seremonial, tetapi wujud nyata kemanunggalan antara rakyat, santri, dan TNI. Ini adalah energi sosial yang luar biasa untuk menjaga keutuhan NKRI. Ketika anak-anak muda bangsa berkumpul dalam barisan rapi seperti ini, maka Indonesia sedang memperkuat fondasinya menuju Emas 2045.” Ucapnya
Pangdam juga menegaskan bahwa Ansor dan Banser adalah mitra strategis TNI dalam menjaga stabilitas sosial dan ideologi bangsa. Ia berharap kolaborasi ini terus ditingkatkan, khususnya dalam bidang bela negara, penanggulangan bencana, hingga kontra radikalisme.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin dalam pidatonya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas momentum bersejarah ini.
“Apel ini adalah bentuk manunggal sejatinya antara NU, santri, dan tentara. Ini bukan sekadar barisan fisik, tapi barisan spiritual dan nasionalis. Kami hormat kepada semua jenderal dan pimpinan TNI yang hadir. Saya bangga menyebut Pangdam Mayjen Rudy Saladin ini sebagai kakak saya, dan beliau juga menyebut saya sebagai adik. Hari ini, kita membangun Indonesia dari Jawa Timur, bersama-sama,” ujarnya dengan penuh semangat.
Addin juga memperkenalkan delapan satuan Banser yang aktif dalam berbagai sektor:
1. Bagana – Banser Tanggap Bencana
2. Balantas – Banser Lalu Lintas
3. Basada – Banser Husada (kesehatan masyarakat)
4. Banser Maritim – penjaga wilayah laut
5. Bakar – Banser Kebakaran
6. CBP – Banser Provos (pembentukan karakter & kedisiplinan)
7. Banser Protokoler
8. Asmaul Husna– Satuan Intelijen Kontra Radikalisme
Ia bahkan mengusulkan pembentukan satuan baru yang dinamakan Bandara (Banser Pengendalian Udara), sebagai bentuk sinergi dengan TNI AU ke depan.
“Kami ada dari pusat hingga desa. 34 provinsi, 497 kabupaten/kota, 4.900 kecamatan, hingga 22 ribu ranting. Ini bukti bahwa GP Ansor adalah kekuatan rakyat yang terorganisir dan siap manunggal bersama TNI menjaga NKRI,” tegasnya.
Addin juga menyinggung sejarah panjang keterlibatan Ansor dalam perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam pasukan Hizbullah yang berperan dalam pertempuran Surabaya dan pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Banyak kader Ansor yang kemudian menjadi perwira TNI seperti Jenderal Munasir, Kapten Hasyim, dan Letnan Yusuf (paman Gus Dur).
“Siapa yang mengganggu TNI, berarti juga mengganggu Ansor. Dan siapa yang mengganggu Ansor, berarti juga berhadapan dengan TNI,” ucapnya lantang disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta.
Di akhir sambutannya, Addin mengutip pesan dari Jenderal TNI M. Yusuf dalam Konbes GP Ansor 1979:
“Agar seluruh rakyat, termasuk Ansor, membantu ABRI tetap utuh, dan menjauhkan diri dari tindakan yang menyakitkan hati rakyat.” pungkasnya.
Apel ditutup dengan yel-yel semangat dari ribuan kader Banser, membentuk harmoni kebangsaan antara kekuatan sipil dan militer. Momen ini menjadi bukti bahwa TNI dan GP Ansor tidak hanya sekadar berdampingan, tapi menyatu dalam semangat merah putih untuk Indonesia Emas 2045. (@red).