Juli 27, 2024

kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan Oknum Petugas di RSUD Syamrabu tidak Memuaskan

3 min read

BANGKALAN | Kabarmetronews.com – Salah satu perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, tepatnya pada ruangan Irna A Lantai 2 dirasa memberikan pelayanan yang sangat bobrok alias konyol dan sama sekali tidak mencerminkan sikap pada etika pelayanan publik.

Sebut Marbua (nama samaran oknum perawat) yang biasa berkacamata bertugas pada malam itu (Selasa, 10/1) di ruangan Irna A Lantai 2 sedang melakukan aktifitas sebagaimana biasa.

Saat itu sekira pukul 19.00 WIB datang beberapa keluarga pasien yang ingin menjenguk dan menanyakan keberadaanya kepada Marbua.

“Maaf mbak apa ada salah satu pasien atas nama Fauzan dari Tanah Merah,” tanya salah satu keluarga pasien dengan inisial RJ.

Namun di sela percakapan, salah satu anggota keluarga yang bersama RJ sudah melihat terlebih dahulu keberadaan anggota keluarga yang hendak di besuk sudah berkumpul di depan ruangan pasien.

Hal itu diketahui oleh Marbua. Sementara pasien atas nama Fauzan adalah peserta layanan program UHC.Y

“Ya sudah, silahkan kalau sudah bertemu keluarganya,” sahut Marbua.

Akan tetapi ada hal lain yang hendak disampaikan dan dikoordinasikan RJ kepada Marbua mengenai identitas pasien. Bahwa KTP pasien tidak sesuai dengan Kartu Keluarga (KK) yang dimilikinya.

Menurut RJ itu perlu adanya koordinasi dengan pihak ruangan karena butuh waktu untuk mengurusnya.

“Saya mau koordinasi soal identitas pasien mbak,” kata RJ.

Dengan sikap yang menunjukkan kesibukannya, Marbua dengan ketus menjawab pertanyaan dari RJ

“Kan sudah ketemu keluarganya, ya sudah, silahkan ketemu,” jawab Marbua seakan tidak memberikan kesempatan RJ untuk menyampaikan maksudnya.

Menerima respon ketus yang disampaikan oleh Marbua, RJ sudah mulai terpancing dengan sikap Marbua yang sama sekali tidak memberikan sikap pelayanan yang baik.

RJ pun kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama namun dengan sedikit nada keras.

“Sekali lagi saya mau koordinasi soal KTP keluarga saya mbak yang tidak sesuai KK, tolong beri kesempatan,” kesalnya.

Seolah enggan merespon koordinasi dari RJ, Marbua pun menyuruh RJ untuk datang kembali pada keesokan harinya untuk menanyakan hal tersebut pada pihak Admin RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

“Saya tidak mau bertengkar, dan saat ini saya sedang sibuk mau laporan, saya tidak tahu soal itu, silahkan datang siang hari, itu urusannya admin,” jawabnya ketus.

Mendengar jawaban Marbua yang seolah-olah tidak mau ambil pusing atas koordinasi yang disampaikan oleh RJ, maka dari situlah RJ menilai pelayanan buruk yang dilakukan oleh salah satu staf RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

“Oo.. begitu cara rumah sakit disini melayani keluarga pasien” sambung RJ.

“Ya begitu,” jawab Marbua seakan tidak ambil pusing.

“Baiklah kalau begitu,” kata RJ sembari menghampiri keluarganya.

Tidak lama dari perselisihan yang sudah terjadi, Marbua kembali menghampiri RJ saat berkumpul dengan keluarganya dan tanpa basi Marbua langsung melontarkan perkataan yang dirasa kurang pantas dan dengan nada sedikit mengacam.

Marbua mengklaim mempunyai bekingan orang polda dan akan menuntut RJ atas kejadian adu argumentasi yang dialami oleh RJ dan Marbua tersebut.

“Saya tidak takut siapapun sampeyan, karena saya punya orang Polda yang akan menuntut sampean karena sudah menyalahi prosedur yang ada disini,” ancam Marbua kepada RJ.

Dengan rasa kesal dan kecewa, RJ lantas berdiri dan langsung mengambil video tentang tanggapan yang diberikan Marbua. Itu dilakukan RJ dengan kapasitasnya sebagai wartawan melalui beberapa pertanyaan yang disampaikannya.

Perlakuan seperti itu yang ditunjukkan oleh Marbua sebagai perawat kepada keluarga pasien, itu sudah menunjukkan sikap yang bertentangan dengan Etika Pelayanan Publik.

Lebih lanjut RJ memberitahukan kejadian yang baru saja dialaminya pada kepala ruangan Irna A Lantai 2 RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

Konfirmasi yang diperoleh RJ dari kepala ruangan via sambungan whatsapp, Romlah panggilannya menjelaskan, pihaknya minta maaf atas kejadian tersebut. Romlah bermaksud akan melakukan pembinaan kepada personelnya dan berharap itu tidak terulang kembali.

“Mohon maaf atas kejadian tadi malam nggih pak, akan ada pembinaan kepada personel kami dan semoga kejadian ini tidak terulang lagi…sekali lagi mohon maaf pak🙏🙏,” kata Romlah dalam chatingannya.

Penulis : SA

Editor   : Redaksi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!