November 21, 2024

kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Tragedi Berdarah 4 Nyawa Melayang di Bumi Anyar Berawal Cekcok Mulut

Foto: Korban perkelahian berdarah di Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan tergeletak di pinggir jalan perkelahian. 

Bangkalan | Kabarmetronews.com – Kurang dari 24 jam motif tragedi berdarah di Tanjung Bumi Bangkalan Madura tadi malam (12/01/2024) yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia akhirnya terungkap.

Dua warga yang terlibat dalam duel 2 vs 4 orang tersebut akhirnya berhasil diamankan jajaran pihak kepolisian polres setempat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, S.H., S.I.K., M.I.K, jika pihaknya telah mengamankan para pelaku. Tak hanya itu saja, selain itu Febri menjelaskan terkait motif dan kronologi peristiwa perkelahian maut yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia di tempat.

“Semua berawal ketika terjadi cekcok mulut, yang terjadi karena lampu sorot motor mengenai mata terus ditegur disaat laju motor terlalu kencang saat melintas. Untuk kedua pelaku saat ini sudah kami amankan di polres,” ungkap Febri sapaan karibnya, Sabtu (13/01/2024) di Mapolres Bangkalan.

Foto: Korban pertikaian carok di Desa Banyuanyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan

Peristiwa cekcok mulut itu terjadi di pinggir jalan raya ketika salah satu terduga pelaku hendak berangkat menuju lokasi tahlilan di Desa Bumianyar.

Menurut keterangan Kapolres Bangkalan usai terjadi pemukulan, salah seorang dari dua korban juga mengajak pelaku untuk berduel. Pelaku pulang untuk mengambil dua bilah celurit, di tengah perjalanan pelaku bertemu dengan saudaranya.

“Begitu tiba di TKP salah seorang pelaku mengejar korban, di situ lah kurang lebih ada 4 orang, sehingga terjadi duel 2 lawan 4 di TKP. Saat ini empat korban meninggal tengah dilakukan otopsi dari Jumat tengah malam kemarin (12/01/2024) hingga pagi ini di RSUD Syamrabu,” jelas Febri.

Foto: Korban perkelahian waktu dibawa ke RS Syamrabu untuk dilakukan otopsi

Febri juga merilis 4 orang korban yang meninggal dunia akibat bacokan celurit pada Jum’at malam. 4 korban tersebut yakni MTD asal Desa Larangan, MTJ asal Desa Larangan, NJR Asal Desa Larangan, dan HFD awal Desa Banyuanyar. Disebutkan bahwa MTD dan MTJ adalah kakak beradik.

Tak hanya itu saja, Febri juga menegaskan jika situasi dan kondisi di lokasi kejadian pasca terjadinya carok berdarah aman dan kondusif.

“Untuk situasi di Tempat Kejadian Perkara, alhamdulillah telah berangsur pulih. Situasi aman dan kondusif,” tegasnya.

“Perlu kita pahami khusus nya bagi masyarakat Madura, perbuatan sifat yang melawan hukum seperti Carok itu tidak seharusnya kita lestarikan atau dicontoh, karena segala permasalahan yang ada dimasyarakat bisa diselesaikan dengan pemikiran dingin yang telah diajarkan oleh agama atau dengan hukum yang ada, ” tutup Febri. (@red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!