Preseden Buruk yang Menciderai Demokrasi di Madura Menyayat Hati Generasi Anak Muda Ketua Harian IPPAMA
Bangkalan | Kabarmetronews.com – Keserakahan nafsu birahi kekuasaan yang melibatkan masyarakat dengan SDM yang rendah akan mudah dijadikan alat politik sehingga tidak dapat mengukur, bahwa nyawa tidak ada harganya sehingga banyak tumbal yang berjatuhan karna Taklid buta politik.
“Jika boleh meminjam istilah pesan inspiratif Gus Dur, “Tidak ada tahta dan kekuasan yang harus dipertahankan mati matian” Sebab Kemanusian dan humanisme lebih tinggi di atas politik, preseden buruk yang terjadi saat ini sudah memporak porandakan bangunan berbagai aspek,”Ujar Acek Kusuma Ketua harian IPPAMA dalam narasinya
Menurutnya semangat anak muda yang dimotori oleh Ketua umum dan Ketua Harian IPPAMA sedikit merasakan terpukul dan menyayat hati, sehingga dari sisi mana kita bisa mengembalikan citra Madura yang konotasinya maaf tanda kutip, syarat dengan kekerasan.
“Kata-kata Carok ini akan terus mengisolir Madura Disparitas pembangunan terus akan menyelimuti madura, lalu Investor mana yang akan berani masuk ke madura jika presden buruk ini terus menghantui daerah kita, indiktor keberhasilan sebuah daerah kita bisa kita ketahui meluli tiga aspek.
1. Inkes komposit sosial
2. Indeks komposit lingkungan
3. Indeks komposite pedidikan
Jika salah satu dari tiga aspek ini gugur maka maudra akan berjalan merangkak laksana keong dan akan mengalami ktertinggalan.”Tuturnya
“Ironis sekali jika anak cucu kita terus diwarisi tradisi kelam yang terus menghantui setiap ikhtiyar anak muda yg menempuh jalur akademis, kami himbau kepada aparat penegak hukum untuk tidak lengah mendeteksi dini daerah mana yg berpotensi Cheos agar senantiasa peluang peluang mencedrai demokrasi tidak terjadi.”Pungkasnya.
Penulis : Aris