Gelar Karya P5 SMPN 2 Bangkalan Angkat Kearifan Lokal Makanan Madura
Bangkalan | Kabarmetronews.com – Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Bangkalan sudah mulai berjalan dengan baik. Kurikulum merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024. Salah satu inti konten projek kurikulum merdeka adalah pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang disebut P5.
Tema yang diambil untuk pelaksanaan P5 di SMPN 2 Bangkalan adalah lingkungan sampah, pesta demokrasi dan kearifan lokal Madura. Kegiatan P5 tersebut berlangsung selama 3 hari mulai hari Senin sampai Rabu tanggal 3-5 Mei 2024 di Halaman SMPN 2 Bangkalan.
“Kegiatan P5, yang pertama kita ambil tema tentang lingkungan sampah, pesta demokrasi (pemilihan ketua OSIS, red) dan kearifan lokal. Temanya kearifan lokal tetapi judul projectnya kita ambil makanan tradisional Madura seluruh nasional,” ujar Ilham Saputro, koordinator projek P5, Rabu (05/06/2024) pagi.
Dijelaskan oleh Ilham bahwa kegiatan P5 tersebut ada 3 nilai karakter profil P5 yakni gotong royong, berpikir secara kritis dan kebhinnekaan global.
“Berpikir kritis ini sebenarnya dalam proses kemarin mereka kita arahkan untuk berpikir bagaimana kemasan-kemasan makanan tradisional Madura seperti soto Madura itu dikemas seperti apa kemudian dipromosikan di media sosial dan ketiga adalah kebhinnekaan global itu diharapkan mereka bisa menghargai perbedaan dari masing-masing kelompok,” jelas Ilham yang juga merupakan guru Seni dan Budaya.
“Satu kelas itu terbagi menjadi empat kelompok, setiap kelompok itu kan berbeda-beda yakni idenya berbeda kemudian menu yang dibuat. Kami harapakan dari tiga karakter ini muncul P5 itu,” imbuhnya.
Ilham juga mengatakan, setiap selesai giat P5 pihaknya melakukan refleksi penilaian untuk mengetahui seberapa meningkatnya karakter siswa-siswi SMPN 2 Bangkalan.
“Nanti yang kita nilai bukan bazarnya dan bukan menunya dan habis berapa yang dijual, besok kita sebarkan alket kemudian nanti perkelas ini berapa persen tiga karakter itu yang meningkat,” katanya pada media ini.
Lebih lanjut dirinya menuturkan bahwa pihak sekolah memberikan stimulus sebesar 200 ribu untuk perkelas dan setiap kelompok mendapatkan 50 ribu karena setiap kelas terbagi menjadi 4 kelompok.
“Sekolah memberikan stimulus sebesar 200 ribu untuk perkelasnya dan setiap kelompok mendapatkan 50 ribu kemudian bagaimana mereka mengembangkan uang itu menjadi apa. Jadi uang yang 50 ribu tidak kembali ke sekolah lagi tetapi menjadi keuntungan buat mereka sendiri,” ujarnya.
Ilham berharap melalui kegiatan P5 itu, siswa-siswi peka terhadap lingkungannya karena didalam kurikulum merdeka itu ada prinsip bahwa ketika belajar sebenarnya berpihak pada murid.
Penulis : Arif
Editor : Redaksi