kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Upaya Puskesmas Galis Memutus Mata Rantai Penularan Penyakit Tuberculosis TBC

Bangkalan | Kabarmetronews.com – Dalam upaya memutus mata rantai penularan penyakit Tuberculosis (TBC), Puskesmas Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, melakukan kunjungan ke rumah warga untuk memberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT). Kegiatan ini ditujukan khususnya bagi anggota keluarga yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC yang telah terkonfirmasi secara bakteriologis.

Kepala Puskesmas Galis dr. Siti Samiyah menuturkan, “Kunjungan ini merupakan langkah proaktif dari Puskesmas untuk memastikan bahwa anggota keluarga yang beresiko tidak terinfeksi dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.”Tuturnya Senin 09/12/2024.

“Dengan pendekatan langsung ke rumah warga, diharapkan informasi dan kesadaran tentang TBC dapat meningkat, serta pencegahan penularan dapat dilakukan secara efektif dan mencapai eliminasi TBC tahun 2030.”Harapnya.

Dikatakan Siti Samiyah,Pemberian TPT saat ini diperluas, dengan pemberian panduan jangka pendek seperti pengobatan 3 bulan, dengan INH dan Rifapentine (3HP) setiap minggu serta rifampisin (3HR) setiap hari sesuai rekomendasi WHO tahun 2020, untuk meningkatkan angka cakupan dan kepatuhan dalam minum obat.

“Kegiatan kunjungan rumah Terapi Pencegahan TBC meliputi skrining TBC pada anggota keluarga yang kontak serumah, pemeriksaan dahak pada anggota keluarga yang bergejala penyakit TBC, Tuberculin Skin Test (TST) pada anggota keluarga, penimbangan berat badan, serta pemberian KIE pada anggota keluarga tentang pentingnya minum obat Terapi Pencegahan TBC dan tentang penyakit TBC.”Jelasnya.

Menurut Siti Samiyah hal ini merupakan program strategi nasional pemerintah sebab berdasarkan Global TB Report WHO (2022), Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan terdapat 845.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 98.000 kasus atau setara dengan 11 kematian/jam.

“Terapi Pencegahan TBC (TPT) merupakan program pengendalian tuberculosis (P2TB) Nasional dalam penanganan kasus ILTB. Program ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2016 sesuai dengan sasaran populasi yang tertuang dalam PERMENKES no 67 tahun 2016 tentang Tuberkulosis. Namun, masih terbatas pada populasi anak kontak usia dibawah 5 tahun dan ODHIV. Pada tahun 2020, program pengendalian TBC Nasional yang tertuang dalam strategi Nasional, menjelaskan bahwa sasaran populasi tidak hanya anak kontak dibawah 5 tahun, melainkan kontak serumah di atas 5 tahun.”Ungkapnya.

Puskesmas Kecamatan Galis mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala TBC dan segera melakukan pemeriksaan jika merasa memiliki risiko. Dengan kolaborasi antara petugas kesehatan dan masyarakat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan juga, agar Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Galis Kabupaten Bangkalan, bisa sedini mungkin memeriksakan kondisi tubuhnya meskipun tidak bergejela TBC sehingga penyakit TBC ini dapat diberantas dan mencapai eleminasi TBC pada tahun 2030.”Pungkasnya.

Penulis : Aris

Editor   : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!