Desember 3, 2024

kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Kades Glagga Dukung Program Pemerintah Pencegahan Gizi Buruk dan Penurunan Angka Stunting

Bangkalan | Kabarmetronews.com – Dukung pencegahan penyakit polio dan penurunan angka stunting, Desa Glagga, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan gelar kegiatan Hari Gizi Nasional (HGN), Kamis (25/01/2024) pagi.

Kegiatan itu berlangsung di Dusun Mong mong, Desa Glagga. Turut hadir dalam kegiatan PIN Kepala Desa Glagga Amin Jaffar beserta perangkat, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Nur Hotibah, Kepala Puskesmas Arosbaya Dr. Anita, Ahli Gizi Puskesmas Arosbaya Edy Juliono, Kader kesehatan Posyandu, PKK dan Forum Masyarakat Peduli Puskesmas.

Kepala Desa Glagga Amin Jaffar mengajak seluruh warganya yang memiliki anak balita datang ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi polio dan mendeteksi dini stunting.

“Pemberian Imunisasi Polio yang sasarannya adalah anak usia 0-59 bulan. Jadi saya imbau demi menjaga dan melindungi kesehatan anak balita dari berbagai penyakit termasuk polio ini, harap datang membawa anak balitanya ke posyandu untuk dilakukan imunisasi,” ujarnya.

Jaffar menjelaskan, pemberian imunisasi polio ini penting dilakukan sejak dini dengan tujuan agar anak-anak balita di Desa Sindangmulya terhindar dari kasus stunting yang dapat memberikan dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak karena polio merupakan infekasi virus yang juga cepat bisa menyebar atau menular yang umumnya menyerang anak balita.

“Maka dari itu imunisasi ini tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap balita. Jadi ini sangat penting demi melindungi buah hati agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna,” katanya.

Sementar itu, Dikatakan oleh Kadinkes Bangkalan Nur Hotibah, yang paling positif di warga Desa Glagga memberikan sutau inovasi untuk menurunkan angka stunting dengan cara membelikan sembako untuk para balita yang ada di desa setempat seperti telur dan ikan yang mengandung protein.

“Inovasi Desa Glagga dan Saff Puskesmas Peduli yang dibagikan kepada masyarakat setempat yang membutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Di Desa Glagga ada forum masyarakat peduli puskesmas, memang permasalahan yang ada di puskesmas itu yang menindaklanjuti/menyelesaikan adalah masyarakat dan internalnya puskesmas,” kata Nur Hotibah

“Untuk kerjasama antara pemkab, puskesmas dan kecamatan karena program stunting ini memang program pemerintah yang mana jangan sampai di desa, di kecamatan maupun kabupaten itu ada hasil evaluasi dari Indonesia,” sambung Kadinkes Bangkalan.

Selain itu Nur Hotibah bersyukur karena di Kabupaten Bangkalan untuk angka stunting ada penurunan yakni 21,2 persen.

“Setiap OPD memberikan telur dan ikan yang mengandung protein. Sedangkan, dari Puskesmas berupa susu yang nantinya disampaikan ke bidan desa kemudian disalurkan sesuai dengan juknis,” ujarnya.

Ia menghimbau kepada muspika, tokoh masyarakat, kepala desa, PKK, forum masyarakat peduli puskesmas dan masyarakat untuk selalu memperhatikan setiap balitanya dan selalu rutin datang ke Posyandu. Karena menurutnya Posyandu bisa mendeteksi sedini mungkin dan mengevaluasi bagaimana balita kita ini bilamana ada kemungkinan stunting. (@red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!