kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Anggota MPR RI Syafiuddin Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Bangkalan 

Bangkalan | Kabarmetronews.com – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Syafiuddin, S.Sos., M.H mengelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Merdeka, Kelurahan Pangeranan, Kecamatan Bangkalan Kota, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (1/11/2025) pukul 18.00 WIB.

Kegiatan tersebut mengambil tema “peran media dan ormas dalam meneguhkan nilai-nilai kebangsaan di ruang dunai digital”.

Acara dihadiri Dekan UTM, Ra. Kadir, ormas kepemudaan dan beberapa jurnalis yang bertugas di Kabupaten Bangkalan.

“Tahukah kita, bahwa istilah Bahasa Indonesia itu pertama kali dicetuskan oleh seorang putra Madura, Muhammad Tabrani? Beliau sudah berpikir bahwa bangsa besar ini harus punya bahasa sendiri yang menyatukan seluruh anak bangsa,” ujar H. Syafiudin politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).

Ia juga menuturkan bahwa gagasan besar Tabrani muncul jauh sebelum Sumpah Pemuda 1928. Kala itu, Tabrani yang juga dikenal sebagai wartawan dan aktivis muda, mengusulkan agar bahasa persatuan bangsa dinamakan Bahasa Indonesia, bukan lagi Bahasa Melayu.

Dijelaskan oleh Syafiuddin, langkah ini bukan sekadar perubahan istilah, tetapi bentuk kesadaran politik dan nasionalisme awal yang kemudian menjadi dasar pengakuan bahasa kita dalam Sumpah Pemuda.

“Bayangkan, ketika sebagian orang masih berpikir lokal, Tabrani sudah berpikir nasional. Ia ingin bahasa yang merepresentasikan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia,” katanya.

Ia menilai semangat Muhammad Tabrani sejalan dengan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI, terutama Persatuan Indonesia dan Pancasila.

Dikatakan oleh Saffiudin bahwa bahasa Indonesia, adalah simbol dari jiwa gotong royong dan identitas bersama yang menembus batas suku, daerah, dan agama.

“Kalau kita bicara tentang persatuan, jangan lupa bahwa bahasa adalah kuncinya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memerdekakan cara berpikir, memperkuat rasa kebangsaan, dan menjembatani perbedaan,” ucapnya.

Ia mengajak masyarakat Madura untuk terus bangga dan meneladani semangat para tokoh asal Madura seperti Muhammad Tabrani, yang telah memberi kontribusi besar bagi lahirnya jati diri bangsa.

“Dari Madura untuk Indonesia, itulah semangat yang dibawa Tabrani. Dan itu pula yang harus kita teruskan hari ini, menjaga bahasa, menjaga persatuan,” pungkasnya.

Diketahui, sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang:

1. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.

2. UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi negara.

3. NKRI sebagai bentuk negara kesatuan.

4. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang menjunjung tinggi keberagaman.

Dengan demikian, sosialisasi Empat Pilar MPR RI dapat menjadi sarana efektif untuk memperkuat kesadaran kebangsaan dan mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. (Arif).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!