Oknum Guru SDN Pandan 2 Diduga Jarang Mengajar dan Kuasai Inventaris Sekolah

Sampang | Kabarmetronews.com – Seorang guru agama berinisial AM di SDN Pandan 2, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mendapat sorotan dari sejumlah pihak internal sekolah.
AM diduga jarang hadir mengajar sesuai jadwal dan hanya datang untuk melakukan absensi sebelum meninggalkan sekolah dengan berbagai alasan kedinasan.
Informasi yang dihimpun dari narasumber internal yang meminta identitasnya dirahasiakan menyebutkan bahwa AM juga merangkap sebagai bendahara sekolah.
Narasumber menilai, kebijakan pengelolaan fasilitas sekolah terkesan didominasi oleh AM hingga menimbulkan kesan seolah sekolah dikelola secara pribadi.
“Selama ini kebutuhan guru seperti spidol, papan tulis, tinta, dan kertas laporan tidak terpenuhi. Bahkan laptop sekolah yang biasa digunakan untuk rapor tidak pernah diberikan akses, alasannya selalu rusak,” ujar narasumber.
Ia juga menyampaikan bahwa inventaris sekolah seperti genset, meteran listrik, hingga perlengkapan lain disebut-sebut disimpan di rumah AM, yang kebetulan berada di samping sekolah. Ketika guru mencoba menggunakan fasilitas tersebut, jawabannya kerap dianggap tidak tersedia, rusak, atau tidak bisa diakses.
Terkait tugas mengajar, AM disebut hanya fokus pada kelas 1. Namun, kelas tersebut diisi oleh anaknya sendiri yang menurut informasi tidak rutin hadir.
Saat proses pembelajaran berlangsung, murid sering hanya diberi tugas tanpa pendampingan karena AM berada di rumah.
Ada pula laporan soal ruang kelas kosong yang dipakai untuk menyimpan gabah, sehingga dimanfaatkan bukan untuk kegiatan belajar mengajar. Kondisi ini menimbulkan kesan bahwa sekolah berjalan tidak sesuai tata kelola pendidikan negeri.
“Guru-guru merasa seperti berada di lembaga swasta yang dikendalikan satu orang. Kalau ada guru yang tidak sejalan dengan kemauan oknum tersebut, mereka merasa mendapat tekanan,” lanjut sumber.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang mengenai dugaan tersebut. Konfirmasi resmi masih dalam upaya dilakukan oleh redaksi. (@red).