Pejabat Hidup Mewah,Masyarakat tercekik Menagih Transparansi Anggaran, Progres pencapaian kinerja pejabat tidur

PAMEKASAN | Kabarmetronew.com- Masyarakt Ter sakiti Bahkan dugaan di jadikan alat sapi perah oleh pejabat Pemkab Pamekasan
Sempat viral beberapa Minggu yang lalu aktivis NGO melakukan aksi demonstrasi yang di kordinatori oleh Beberapa aktivis seperti abd Rahem, Zainal Erdogan, M. Tosan Abuya abd Basit dan Abdus Marhaen di depan kantor Bupati Pamekasan.
Tidak hanya Persoalan Nang Neng Nong, Dan Masyarakat Solah olah di paksa swadaya Masyarakt untuk Perbaikan jalan, Belum Lagi Carut Marut nya Anggaran Pokir serta dana hibah koperasi dan masih di lanjutkan dengan Polemik pengalokasian anggaran penginapan pejabat di Kabupaten Pamekasan kian menyeruak dan melukai hati Rakyat.
Tidak hanya Bicara Persoalan angka yang sudah di anggarkan Rp 1,03 miliar setahun, tapi ini juga menyangkut biaya menginap bupati, wakil bupati, maupun ketua DPRD yang ditaksir berkisar Rp 4 juta hingga Rp 5,5 juta per malam.
Angka fantastis tersebut bukan sekadar asumsi. Tapi, mengacu pada data anggaran di kode RUP 59544255. Total pagu yang disediakan sebesar Rp 825 juta. Sementara di kolom volume pekerjaan tercatat untuk 150 hari.
Jika dibagi, rata-rata biaya menginap pejabat itu mencapai Rp 5,5 juta per malam.
Sebagai perbandingan, hotel bintang lima di Jakarta rata-rata bertarif Rp 2,1 juta per malam. Bahkan di Jawa Timur, harga hotel setara bisa lebih rendah, mulai Rp 366 ribu. Variasi harga memang bergantung pada lokasi, fasilitas, maupun promo yang berlaku.
Anggaran fantastis itu melekat pada Bagian Umum Setkab Pamekasan. Artinya, kebutuhan penginapan para pimpinan daerah dikamuflase dalam struktur kelembagaan resmi.
Namun, substansinya lebih menekankan pada fasilitas mewah bagi segelintir pejabat agar mengikuti Arahan dari Bapak Presiden Prihal Efisiensi Anggaran.
Kritik keras terjadi dari beberapa kalangan aktivis kemahasiswaan dan Lembaga Sosial kontrol Serta Dari Masyarakat Umum.
Kini tuai Protes Dari Sesepuh Pembina NGO.
Pembina Forum NGO Pamekasan Madura Zaini wer wer akhir nya angkat Bicara, Polemik di atas serta angka tersebut mencerminkan minimnya kepekaan sosial politik serta Rasa Empati terhadap Penderitaan Masyarakat
Dia berpendapat, anggaran penginapan bupati, wakil bupati, serta ketua DPRD terlalu mahal sehingga Ter kesan Ber foya foya
Sebab, mencapai Rp 1.032.950.000 setahun.
”Luar biasa besar angkanya Hal itu menunjukkan tidak adanya kepekaan sosial politik dalam jiwa dan kepribadian mereka bertiga Artinya Meraka tidak punya Rasa Empati atas Penderitaan Masyarakat” ungkap wer wer di depan awak media Rabu 10 sep 2025
Sorotan Tajam dan tegas pria yang juga Mantan Aktivis GmnI Pamekasan ini menyampaikan tegas dan Lugas
Menurutnya, kondisi itu sangat ironis karena rakyat sedang berada dalam situasi ekonomi sulit Apalagi sebagaimana kita Lihat kondisi cuaca yang kurang Ber sahabat akan ber potensi harga Garam dan tembakau Menurun sehingga Ber Potensi Petani akan merugi
apalagi Ber dasarkan informasi dari masyarakat Bahwa Gudang Gudang Raksasa Jarang Buka dan kalaupun beli hanya 2 hari selebih nya tutup lagi, Lalu dimana Peran Bupati Melalui dinas terkait sebagai Bentuk pembelaan dan ke per pihakannya ke pada Petani tembakau tanya dengan nada sinis.
Lanjut Wer-Wer menambahkan, fasilitas sewa hotel tidak hanya satu-satunya yang didapat pejabat. Menurut dia, anggaran seperti perjalanan dinas (perdin), kunjungan kerja (kunker), tunjangan komunikasi, serta anggaran Mamin Pemkab Pamekasan dan lainnya juga tersedia.
Untuk itu Mari kita Gandeng Tangan Lawan Kebijakan kebijakan yang tidak Ber pihak pada kepentingan Rakyat.
Sementara Meraka Pemerintah daerah telah mengatur biaya-biaya tersebut untuk para pejabat agar bisa hidup Mewan dan Makan Enak.
“Hal tersebut layak dicurigai sebagai salah satu bentuk dari persekongkolan dan kesepakatan politik Jahat antara Banggar,Legislatif dan eksekutif”
Kami Menduga hal itu adalah bentuk kesepakatan jahat antara Banggar,pimpinan legislatif dan Eksekutif. @Tanal