Pernyataan Kontroversi Kepala BPKAD Sampang Muncul Perang Flayer, L KPK Mawil Madura Pilih Netral

Sampang | Kabarmetronews.com – Pernyataan Kepala BPKAD Kabupaten Sampang, H. Hurun Len yang tuai kontroversi meski telah melakukan klarifikasi dan meminta maaf.
Atas perbuatannya, terjadi perang Flayer yang saling berlawanan beredar luas baik di media sosial maupun grup percakapan. Sehingga, memicu pro dan kontra di tengah masyarakat kabupaten setempat.
Flayer pertama berisi ajakan mogok kerja massal pegawai non ASN pada 11–14 Agustus 2025, sebagai bentuk protes terhadap ucapan Hj. Hurun.
Sementara flayer kedua hadir sebagai tandingan dari Aliansi R4 Kabupaten Sampang, yang menegaskan pegawai non ASN akan tetap bekerja pada 11–15 Agustus 2025, melayani masyarakat, dan menolak keras aksi mogok massal.
Di tengah memanasnya situasi, Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Markas Wilayah Madura mengambil sikap tegas untuk tetap netral. Ketua L-KPK Mawil Madura, H. Sujai, menegaskan pihaknya tidak akan memihak pada salah satu kubu.
“Flayer dua-duanya tidak jelas kebenarannya, tidak ada koordinatornya, siapa yang bersuara juga tidak jelas,” ujar H. Sujai. Menurutnya, membangun opini publik berdasarkan isu yang tidak jelas sumbernya hanya akan memperkeruh suasana.
Ia juga mengajak masyarakat Sampang agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang beredar cepat di media sosial. “Kita harus tetap tenang, jangan gampang terprovokasi,” pesan H. Sujai.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya mendukung pemerintah daerah yang saat ini dipimpin Bupati terpilih H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati H. Ahmad Mahfudz. Menurutnya, fokus utama bersama saat ini adalah menjaga stabilitas daerah serta memastikan pelayanan publik berjalan optimal.
Dengan sikap netral ini, H. Sujai berharap ketegangan akibat “perang flayer” dapat mereda, dan semua pihak bersedia membuka ruang dialog agar perbedaan pandangan tidak berkembang menjadi konflik berkepanjangan di Kabupaten Sampang. (@red).