Ketua L KPK Mawil Sampang Kritisi Gaya Pejabat Alergi Aktivis dan Jurnalis

Sampang | Kabarmetronews.com – Sikap antikritik dan tertutup masih kerap ditunjukkan oleh sejumlah pejabat Sekcam camplong, Kabupaten Sampang terutama saat dimintai konfirmasi oleh temen teman wartawan.
Kondisi ini menjadi sorotan serius insan pers yang menilai bahwa perilaku semacam itu mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
Ketua L KPK Mawil Sampang H Suja’i Tanail, S.H. mengecam keras kebiasaan pejabat Sekcam sekaligus PJ kades Tanjung Camplong saat dikonfirmasi memilih bungkam, atau menghindar, ketika teman teman Aktivis dan wartawan saat menjalankan tugas dan jurnalistik.
“Masih banyak Pejabat Daerah yang sepertinya alergi terhadap pertanyaan Aktivis dan wartawan. Padahal konfirmasi adalah bagian mendasar dari kerja jurnalistik untuk mencegah informasi yang bias. Kalau mereka terus menutup diri, patut dipertanyakan apa yang sebenarnya ingin disembunyikan,” tegas H.Suja’i
Jurnalis Media Kabarmetronews.com menyebut, wartawan dan aktivis bukan musuh, melainkan pilar demokrasi yang mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berada di jalur kepentingan publik.
Namun dalam praktiknya, sikap tertutup narasumber justru memperkeruh opini dan merugikan masyarakat yang berhak atas informasi yang jelas dan berimbang.
“Kami lelah menghadapi gaya komunikasi para pejabat yang sikap alergi kronis terhadap konfirmasi. Ini bukan era otoriter. Kalau masih takut pada pertanyaan wartawan, sebaiknya jangan jadi pejabat publik,” kritiknya tajam.
Ketua L KPK Mawil Sampang juga mengingatkan bahwa undang-undang menjamin hak wartawan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas.
Karena itu, sikap menutup-nutupi atau menghindar bisa dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap fungsi pers.
“Kami tidak butuh pencitraan, kami butuh klarifikasi. Pers tidak bekerja untuk menyenangkan pejabat, tapi untuk melayani masyarakat demi kebenaran. Kalau pejabat tidak bisa berkomunikasi dengan baik, jangan salahkan publik kalau mulai curiga,” katanya
Penegasan yang sama juga disampaikan oleh beberapa Aktivis Badrus Soleh Ruddin.SH. dirinya menambahkan sikap pejabat menutup diri terhadap wartawan adalah bentuk pengingkaran terhadap semangat keterbukaan informasi.
“Kami mengingatkan, pers bukan ancaman, melainkan mitra dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas. Jika komunikasi terus dibungkam maka kecurigaan publik tak bisa dihindari. Kami minta semua pihak menghentikan sikap alergi terhadap konfirmasi demi kepentingan bersama,” pungkasnya.
Penulis : Ikhsan
Editor : Redaksi