Gardu Listrik Retak dan Terancam Roboh di Halaman Warga, PLN ULP Rayon Bangkalan Dinilai Abai

- Bangkalan | Kabarmetronews.com – Di tengah teriknya matahari siang itu, suasana di Dusun Dekok Laok, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, tampak biasa saja. Namun, di halaman rumah sederhana milik Sarman, bayang-bayang kekhawatiran tergambar jelas. Sebuah gardu listrik tua berdiri miring, dengan tiangnya yang tampak penuh retakan, mengancam keselamatan siapa saja yang berada di dekatnya.
Tiang itu, yang dulunya kokoh menopang jaringan listrik di kawasan tersebut, kini tampak seolah menunggu waktu untuk tumbang. Retakan menganga di sepanjang badannya, memperlihatkan usia dan kerusakan yang sudah tak bisa disangkal lagi.
“Kami sudah tidak tenang, setiap kali hujan angin datang, rasa cemas itu makin besar. Takut kalau tiba-tiba tiang itu roboh menimpa rumah atau orang yang lewat,” ujar Sarman, suaranya serak menahan kegelisahan, saat ditemui oleh tim Krusial.online.
Menurut pengakuan Sarman, keluarga besarnya telah berulang kali mengadukan kondisi tersebut kepada PLN ULP Rayon Bangkalan. Bahkan, sebagai bentuk itikad baik, ia menawarkan sebagian lahannya sendiri agar gardu listrik itu bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Namun, harapan itu hanya menggantung di udara, tak kunjung ada tindak lanjut nyata.
“Pernah ada petugas PLN yang datang untuk survei. Kami pikir, setelah itu akan segera diperbaiki atau dipindahkan. Tapi sampai sekarang, tiang itu masih berdiri miring di sana, makin parah keadaannya,” keluhnya, sembari menunjuk ke arah tiang yang hampir kehilangan keseimbangannya.
Sikap PLN ULP Rayon Bangkalan yang dinilai lamban dan terkesan mengabaikan kondisi tersebut membuat warga resah. Beberapa di antaranya bahkan sempat mengusulkan untuk menggalang protes bersama, namun hingga kini masih memilih menahan diri, berharap itikad baik dari pihak berwenang.
Upaya konfirmasi yang dilakukan Krusial.online kepada Kepala PLN ULP Rayon Bangkalan melalui sambungan telepon tidak membuahkan hasil. Beberapa kali dihubungi, tidak ada jawaban ataupun keterangan resmi yang diberikan.
Warga dusun Dekok Laok kini hanya bisa berharap, sebelum ada korban jiwa atau kerusakan besar, pihak PLN segera turun tangan. Mereka menuntut tindakan nyata, bukan sekadar janji atau survei belaka.
“Kalau sampai terjadi kecelakaan, siapa yang mau bertanggung jawab? Kami hanya ingin keselamatan kami dijaga,” pungkas Sarman, dengan nada penuh harap.
Dalam situasi ini, publik menanti langkah cepat dari PLN, yang seharusnya memprioritaskan keselamatan pelanggan dan masyarakat umum di atas segalanya. (Arif).