Bangkalan Dalam Zona Merah Keamanan: Kejahatan Meningkat, Penegakkan Hukum Minim!!!
Bangkalan | Kabarmetronews.com – Keamanan adalah kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, tanpa keamanan segala aspek kehidupan, ekonomi, pendidikan hingga hubungan sosial akan terganggu.
Dalam hal ini, Kabupaten Bangkalan yang terletak di ujung barat pulau Madura yang selama ini dikenal dengan sebutan Kota Dzikir dan Shalawat. Namun, dibalik itu kini muncul kekhawatiran yang serius terkait meningkatnya angka kriminalitas.
Dengan meningkatnya angka kriminalitas di Kabupaten Bangkalan, sehingga mengganggu rasa aman masyarakat. Kondisi ini bahkan memicu anggapan bahwa kabupaten tersebut berada di zona merah perihal keamanan.
Dalam beberapa bulan terakhir laporan tentang kasus pencurian, pembegalan hingga pembunuhan semakin marak terjadi. Hal ini tentunya menyebabkan masyarakat merasa tidak aman dan takut untuk melakukan aktivitas.
Salah satu kasus yang sempat menghebohkan publik adalah aksi pencurian yang terjadi di ruang lingkup kantor pemkab bangkalan. Ironisnya, tidak semua kasus ditindaklanjuti secara maksimal. Banyak pelaku yang masih bebas berkeliaran, sementara korban dibiarkan menanggung trauma dan kerugian secara mandiri.
Meningkatnya angka kriminalitas tentu tidak terjadi dalam ruang hampa. Isro Mi’roj Fungsionaris HMI cabang Bangkalan menilai bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan angka kriminalitas di kabupaten Bangkalan.
“Pertama faktor kinerja kapolres Bangkalan yang buruk dan kurang responsif, sehingga tidak bisa memberikan keamanan, ketertiban dan perlindungan terhadap masyarakat bangkalan,sebagaimana di atur dalam pasal 13 UU No.2 Tahun 2002,” kata Agil nama panggilan Fungsionaris HMI cabang Bangkalan pada media ini, Jum’at (25/04/2025).
“Faktor kedua peningkatan kriminalitas ini juga di picu oleh faktor ekonomi dan tingginya angka pengangguran yang belum tertangani oleh pemerintah kabupaten bangkalan, sehingga hal ini memicu terjadinya kejahatan,” lanjut Agil.
Tingginya angka kriminalitas ini menuai banyak sorotan publik sehingga menjadikan kabupaten Bangkalan. berada dalam zona merah perihal keamanan dan sudah tentu hal ini juga menciderai ikon Kabupaten Bangkalan sebagai kota dzikir dan sholawat.
“Pemerintah daerah dan kepolisian harus bekerja sama untuk mengembalikan rasa aman di setiap sudut kota dan desa-desa. Sebab masyarakat Bangkalan layak untuk hidup tanpa rasa cemas setiap kali melangkah keluar rumah,” ungkapnya.
Agil mengajak seluruh lapisan masyarakat bangkit untuk sama-sama menjaga keamanan agar di Kabupaten Bangkalan kembali lagi menjadi aman.
“Maka hari ini, mari bersuara, mari bergerak. Jangan biarkan Bangkalan larut dalam krisis keamanan yang berkepanjangan. Jika hari ini kita diam, besok mungkin kita sendiri yang jadi korban. Bangkalan harus bangkit,” pungkasnya.
Penulis : Arif
Editor : Redaksi
