Gadis Polos Diduga Bawa Kabur dan Dicabuli, Keluarga Lapor Polis
Sampang | Kabarmetronews.com – Gadis polos umur 14 tahun inisial DP asal Dusun Nangkernang, Desa Karang Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, menjadi korban penculikan dan pencabulan oleh 2 pria inisial MZ dan L.
Tindakan bejat tersebut diduga dilakukan di rumah MZ di Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Akibat dari pencabulan itu korban mengalami sakit di alat kelaminnya (vagina) dan trauma.
Mengetahui DP tidak pulang ke rumah, Mila ibu orang tua korban pada hari Jum’at (26/10/2024) pukul 20.30 WIB melaporkan putri kesayangannya telah hilang ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Omben.
“Anak saya hilang dan ada seorang (saksi) mengetahui bahwa anak saya dijemput secara paksa oleh 2 orang tidak dikenal sekitar pukul 17.30 WIB saat hendak berangkat ngaji,” ujar Mila saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Senin (04/11/2024) siang.
Kemudian, sesampainya di Polsek Omben Mila dimintai keterangan oleh anggota polsek setempat dimintai keterangan tentang ciri-ciri anaknya yang hilang untuk dilakukan penyelidikan dan pencarian.
“Pada Hari Sabtu (27/10) pukul 06.30, anggota Polsek Omben menerima informasi dari masyarakat bahwa di Mesjid di Dusun Danglebar, Desa Panagguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan telah ditemukan seorang anak perempuan yang mengaku di tinggal begitu saja di tempat tersebut oleh dua orang tidak dikenal dan HP miliknya telah dirampas,” ungkapnya.
Lebih lanjut Mila menuturkan, beberapa anggota Polsek Omben pergi ke Pamekasan untuk menjemput putrinya. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh dirinya ternyata putrinya mengalami cedera dibagian alat vitalnya.
“Setelah saya cek seluruh tubuh anak saya, ternyata DP mengalami sakit (cedera) di bagian vaginanya. Kemudian saya melaporkan kejadian ini ke Polres Sampang bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” tandasnya.
Mila berharap Polres Sampang supaya cepat menangkap pelaku yang mencabuli DP dan diadili serta di hukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
“Kejadian yang menimpa anak saya sampai-sampai kami tidak pernah keluar rumah karena merasa malu dengan kejadian itu, sungguh sangat bejat pelaku yang menculik anak saya saat mengaji dan diberlakukan begitu. Betapa sok nya saya selaku orang tua yang tidak punya suami,” kata Mila dengan nada berat dan menangis.
Sementara, Humas Polres Sampang Dedy Dely saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan bahwa dirinya masih mendampingi kegiatan Kapolres.
“Maaf mas, saya masih mendampingi bapak Kapolres nanti saya telpon balik,” ucapnya.
Penulis : Suja’i
Editor : Redaksi