Viral Video di Medsos Tik Tok Kasat Reskrim Diduga Terlibat Politik Praktis, Ormas Islam Berharap Polres Sampang Bersifat Netral Tanpa Ada Intervensi
Sampang | Kabarmetronews.com – Kasus dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) mencuat di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur diduga menghadiri kegiatan sosialisasi salah satu pasangan calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sampang untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dugaan netralitas ASN dan Polisi tersebut muncul setelah beredarnya postingan video di tik tok dengan akun Media Daring News Indonesia dengan judul “Boleh Gak APH Terlibat Politik Praktis”.
Dalam unggahan video itu memperlihatkan selain ASN bagian Kasi Pemerintahan di Kecamatan Omben Agus Nurul Efendi juga hadir Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo. Nampak keduanya.
Nampak keduanya sedang kumpul-kumpul dan makan bersama dengan beberapa pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sampang di rumah salah satu tim sukses yang mengatasnamakan Mandat.
Padahal, larangan ASN untuk memihak salah satu pasangan calon di Pilkada 2024 itu berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Kepegawaian Negara dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum.
Hal tersebut sesuai dengan nomor 2 tahun 2022, nomor 800-5474 tahun 2022, nomor 246 tahun 2022, nomor 30 tahun 2022 dan nomor 1447.1/PM.01/K.01/09/2022 tentang pedoman pembinaan dan pengawasan netralitas pegawai aparatur sipil negara dalam penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan.
Selain itu, Netralitas anggota Polri sudah diatur dalam undang-undang. Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyebut Polri harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
Sementara itu, demi menjaga kondusifitas masyarakat penyelenggaraan Pilkada, pada hari Selasa (22/10/2024) Ormas Islam Sampang yakni Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, PC Ansor dan Banser melakukan kunjungan silaturahmi ke polres setempat.
Tujuan dari Ormas Islam tersebut, untuk mendorong Aparat Penegak Hukum atau APH Sampang untuk tidak mengintervensi dan juga bersifat netral tidak memihak kepada salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang agar tercipta Pilkada yang aman dan damai.
“Iya silaturahim dengan kepolisian Sampang, pertama kami selaku ormas Islam di Sampang itu mempunyai kewajiban moral untuk menjaga umat,” ujar KH. Itqon Bushiri.
Pihaknya mendorong penuh netralitas APH salah satunya kepolisian terutama menjelang pilkada ataupun pasca pilkada. Beliau mendukung langkah polres untuk menciptakan Pilkada serentak itu damai dan kondusif.
Selain itu ketua Tanfidziah PCNU Sampang tersebut meminta polisi meminta tegas terhadap segala bentuk Intimidasi dan tekanan yang berpotensi membuat kegaduhan di pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Ini kan pesta demokrasi 5 tahunan jangan karena beda pilihan kemudian umat itu terpecah, kami mendukung penuh netralitas APH khususnya kepolisian Sampang dalam menjaga kondusifitas sebelum dan sesudah Pilkada serentak, kemudian kami mendukung kepolisian untuk menindak tegas segala bentuk intimidasi dan tekanan yang berpotensi membuat kegaduhan,” ungkapnya.
Pihaknya yakin Pilkada Sampang akan aman dan damai jika HPH maupun penyelenggara dan juga tokoh ulama bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan Pilkada damai serta menghindari segala bentuk yang menjadi gesekan di kalangan masyarakat.
“Kami yakin apabila semua pihak baik pelaksana, APH, Tokoh Ulama’, Tokoh Masyarakat bersama-sama menciptakan Pilkada damai dan menghindari segala bentuk kekerasan,”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan perwakilan Muhammadiyah Sampang, yaitu ingin menciptakan Pilkada di Sampang yang aman dan damai. Masalah perbedaan pilihan itu nurani namun kondusifitas tetap yang paling utama.
“Yang penting Kami Bersama saudara kami ormas Islam di Kabupaten Sampang ini satu tujuan yaitu untuk mensukseskan Pilkada di samping ini yang aman dan damai,”ujar Agus Priyadi perwakilan dari Muhammadiyah Sampang. (@red).