UPTD SMPN 2 Blega Manfaatkan Raport Pendidikan untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan
Bangkalan | Kabarmetronews.com – Rapor Pendidikan menampilkan kondisi satuan pendidikan berdasarkan data dari hasil asesmen dan survei-survei nasional yang melibatkan satuan pendidikan dan daerah.
Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah dapat menjadikan Rapor Pendidikan acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akarnya, lalu membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, publik juga dapat mengakses Rapor Pendidikan sebagai upaya gotong royong membenahi kualitas pendidikan.
Mengingat pentingnya hal tersebut baru-baru ini BBGP Jawa Timur menginisiasi program Peningkatan Kompetensi Penggerak Merdeka Belajar (PENDEKAR) dengan jurus program Pengelolaan Aset Berbasis Data (PASBEDA), seri Peningkatan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah.
Sasaran peserta adalah para kepala sekolah di Jawa Timur yang sudah lulus Program
Guru Penggerak (PGP) atau pernah menjadi pengajar praktik pada program tersebut.
Pada awalnya ada 635 kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang mendaftar. Dari jumlah itu terjaring 315 pendaftar yang lulus seleksi administrasi. Selanjutnya dilakukan seleksi akhir berdasarkan hasil verifikasi dan validasi berkas persyaratan pendaftaran, serta tulisan
peserta berupa deskripsi program pengelolaan aset/potensi sekolah dan dampaknya.
Peserta yang dinyatakan lolos sebanyak 120 orang dan berhak mengikuti program pendidikan tersebut. Peserta yang lolos dari Kabupaten Bangkalan ada 4 orang yaitu Ahmad Hasan Rusdi, S.Pd, MM (SMPN
2 Bega), Hj. Sri Mangistutik, M. Pd (SDN Pangeranan 1), Kusni, S.Pd, M.Pd (SDN Tengket 2)
dan Titik Khoiroh, S.Pi, M.Pd (SMKN 1 Sepulu).
Peserta kemudian mengikuti 4 tahapan pelatihan
selama sebulan secara hybrid dari tanggal 8 s.d. 31 Juli 2024, dan setelah menyelesaikan tahapan
pelatihan tersebut para peserta diharapkan sudah siap melakukan pengimbasan pada kepala
sekolah lainnya di forum kepala sekolah/KKKS/MKKS.
“Dalam konteks merdeka belajar, peran guru bukan hanya sebatas pengajar (transfer of knowledge). Lebih dari itu guru diharapkn dapat menuntun, membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar mereka dapat memahami potensi dan kekuatan yang dimiliki serta mampu memotivasi diri untuk terus belajar dan mengembangkan potensi tersebut agar tercapai
keberhasilan,” kata Kepala UPTD SMP Negeri 2 Blega Ahmad Hasan Rusdi, S. Pd, MM Ketua Komunitas Penggerak Literasi Kabupaten Bangkalan. sekaligus Pendekar PASBEDA GBPP Jatim, Selasa (13/08/204) pagi.
Menurut Ahmad bahwa proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna apabila sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik, sehingga mereka mampu menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman sehari-hari yang
ditemuinya.
“Kegiatan belajar mengajar merupakan proses yang kompleks karena seorang guru tidak cukup hanya berbekal pengalaman saja untuk menjadi profesional, tetapi juga membutuhkan banyak perhatian tentang bagaimana harus belajar dan membelajarkan siswa. Pembelajaran,” ujarnya.
“Diharapakan dan diperlukan evaluasi secara berkala, salah satunya adalah dengan melakukan refleksi pembelajaran,” imbuhnya.
Dikatakan oleh Ahmad, kepala sekolah harus
berpikiran terbuka (open minded) dan tidak boleh defensif mempertahankan pendapatnya. Sebagai pemimpin utama satuan pendidikan,
kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan organisasi sekolah.
“Setiap siswa harus dipastikan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya. Refleksi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan peran dan tanggungjawab profesionalnya,” jelasnya.
“Disisi lain kegiatan refleksi juga bisa menjadi acuan bagi sekolah untuk pengelolaan aset dan penyediaan program yang dibutuhkan dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila,” pungkasnya.
Penulis : Sam
Editor : Redaksi