September 8, 2024

kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Ambruknya Rumah Kontainer Ring Taurus PHE WMO Jadi Sorotan GMP

2 min read
Foto: Ketua Gerakan Masyarakat Pesisir (GMP), Achmad Choliq Noor

Bangkalan | Kabarmetronews.com – Media Pojok Nasional — Tragedi ambruknya rumah kontainer milik Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Ring Taurus di Perairan Sepulu, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Atas kejadian itu menelan 1 korban jiwa warga asal Gresik. Tragedi tersebut terjadi pada hari Selasa (11/06/2024) pukul 23.00 WIB.

Tragedi naas ambruknya runah kontainer kini menjadi sorotan dan tanggapan serta respon baik dari kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat setempat.

Ketua Gerakan Masyarakat Pesisir (GMP), Achmad Choliq Noor memberikan tanggapan mengenai tragedi ambruknya rumah kontainer bahwa kejadian tragis itu sudah berjalan 1 bulan lebih sehingga menelan korban jiwa.

Choliq juga menyayangkan karena pihak management PHE WMO diduga tidak ada apresiasi. Sehingga dirinya berinisiatif melayangkan surat ke Gubernur Jatim.

“Pihak management PHE WMO tidak nampak ada apreasi follow up. Maka saya punya inisiatif untuk berkirim surat kepada Gubenur Jawa timur dan Pertamina sebagai induk perusahaan ini,” ujar Choliq, Minggu (21/07/2024) malam.

Terkait decomisioning sebagian bangkai anjungan offshore yang ambruk atas kelalaian prosedur pengamanan objek vital (aset) negara. Dirinya mengaku pernah diskusikan terkait Rig Taurus yang mungkin tercatat dalam data anjungan migas lepas pantai yang sudah tidak beroperasi untuk dijadikan sebagai pemanfaatan platform RIG TO FISH FARM atau tepatnya dimanfaatkan untuk masyarakat pesisir yg selama ini menjadi penonton atas jutaan barel yang sudah dikeruk oleh PHE WMO.

Disamping itu paska peristiwa ambruknya bangunan kontainer PHE WMO atau Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore yang menimpa dua perahu yang memuat enam belas orang beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal (10/06) kemarin kini warga pesisir Kecamatan Sepulu enggan konsumsi ikan laut.

Mengenang peristiwa itu Choliq mengaku prihatin dan menyampaikan rasa duka laranya pada semua korban serta mengucapkan bela sungkawa pada pihak keluarga yang ditinggalkan atas tragedi yang merenggut belasan jiwa tersebut.

“Walau belasan korban yang tertimpa bangunan kontainer yang telah usang milik PHE WMO itu bukan warga Kecamatan Sepulu yakni warga yang berasal dari Kebupaten Gresik namun kami tetap merasa prihatin atas tragedi tersebut semoga tragedi itu merupakan yang terakhir dan tidak ada peristiwa kecalakaan serupa,” kata Choliq yang juga merupakan warga pesisir Sepulu bernada haru.

Akibat dari peristiwa nahas itu berdar vidio penemuan salahsatu mayat yang dievakuasi ditemukan mengambang di wilayah bangunan kontainer yang telah ambruk serta sontak membuat warga sekitar kata Choliq enggan mengkonsumsi ikan tangkapan para nelayan.

Merespon peristiwa itu media ini dalam upaya mengkonfirmasi pihak PHE WMO untuk mengetahui apa saja langkahnya yang telah dan akan dilakukan dalam menangani dampak peristiwa nahas kecelakaan akibat kejatuhan bangunan kontainer bangunan usang milik PHE WMO tersebut.

 

Penulis : Arif

Editor   : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!