KPH Banyuwangi Barat Bersama Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Peringati Hari Lingkungan Sedunia
Banyuwangi | Kabarmetronews.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat bersama Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia serta Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Internasional.
Untuk peringatan itu dilakukan dengan penanaman tanaman MPTS (Alpukat) bertajuk “Forest Green Action” di kawasan hutan Petak 33c RPH Wonoasih BKPH Glenmore. Kamis (27/06).
Kegiatan tersebut dihadiri Administratur/KKPH Banyuwangi Barat, Vice President Lingkungan PT Petrokimia Gresik, SPM PT Pupuk Indonesia, Plt Camat Glenmore, Kapolsek Glenmore, Kades Bumiharjo, LMDH Sobowono dan Direktur PT Alpukat Terate Jaya.
Dalam sambutannya Vice President Lingkungan PT Petrokimia Gresik, Liliek Harmianto mengatakan, Kegiatan Forest Green Action ini merupakan komitmen PT Petrokimia Gresik untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Kali ini PT Petrokimia Gresik akan menanam 1.500 pohon Alpukat pada luasan area kurang lebih 5 hektar.
“PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, kegiatan ini untuk melakukan pengurangan gas rumah kaca demi kelestarian bumi,” tuturnya.
“PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Indonesia dalam pengelolaan lingkungan ini sudah sangat concern ini terbukti telah mendapatkan penghargaan Proper Emas dari Kemen LHK,” lanjutnya.
“Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan lancar dan ini merupakan tahap awal dan akan berkelanjutan serta menjadi sinergi BUMN yang nantinya bisa berdampak selain untuk bumi kita tercinta tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Perwakilan SPM PT Pupuk Indonesia, Rina Mariyana mengatakan, “Kami apresiasi sebesar besarnya kepada Perhutani dan LMDH Sobowono sehingga bisa terselengaranya kegiatan ini dan kami harap kolaborasi ini dapat terjali, berkesinambungan dan semakin erat kedepannya.”
“PT Pupuk Indonesia selaku induk bagi 5 Perusahaan Pupuk yang tersebar di Sumatra, Jawa dan Kalimantan memiliki tujuan mulia memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan nasional, namun secara bersamaan juga berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Pelaksanaan community forest merupakan salah satu program yang dapat mendukung tujuan mulia dari kehadiran PT Pupuk Indonesia, tidak hanya sebagai inisiatif dekarbonisasi yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca tapi juga memberikan dampak luarbiasa bagi aspek ekonomi, ekologi dan social,” pungkasnya.
Mewakili LMDH Sobowono, Anton juga mengatakan atas nama masyarakat desa Bumiharjo sangat berterimakasih kepada Perhutani, PT Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik dan stake holder yang ada sehingga kegiatan ini dapat memberi dampak ekonomi pada masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Muklisin dalam sambutan mengatakan walaupun pengelolaan lingkungan PT Petrokimia Gresik bagus tapi akan sangat beda oksigen di pabrik dengan di hutan.
“Kami apresiasi yang luar biasa dari PT Pupuk Indonesia holding PT Petrokimia Gresik yang sebenarnya kegiatan ini sudah dilakukan oleh PT ATJ sudah berjalan 2 tahun yang lalu, secara terorganisir menjadi sebuah kegiatan massif sebagai bentuk aksi nyata pengurangan carbon atau dekarbonisasi,” ujarnya.
“Yang harus dipahami adalah hutan mempunyai peran dan manfaat yang luarbiasa bagi kita, dengan adanya kegiatan berbagi bibit dengan jenis Multi Purpose Tree Species (MPTS) next time tidak harus Alpukat,” ujarnya.
“Tanaman Alpukat ini secara ekologis akan memberikan nilai manfaat penyerapan karbon dan masyarakat pada saat Alpukat itu produktif, keinginan masyarakat untuk mengambil kayu Alpukat itu rendah secara ekologis akan mendapatkan manfaat penyerapan karbon, pengendalian fungsi air dan lain sebagainya secara ekonomis bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Muklisin.
“Next time kami sarankan jika ada kegiatan lingkungan berikutnya tidak harus satu tanaman tapi juga tanaman buah berkayu yang nota bene endemic Banyuwangi,sehingga fungsi ekologi dan ekonomi bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
“Nanti fungsi terhadap kelangkaan tanaman akan menjadi nilai tambah, Perhutani dengan PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Indonesia sama sama BUMN sehingga harus sinergi dalam bentuk produk dan di kongkritkan dalam MOU Sinergi Corporate sehingga KPI Corporate kena tapi juga nilai tambah ekologi dan ekonomi itu juga kena,” pungkasnya. (@red).