MAN Bangkalan Melalui Komite Sekolah Tarik Sumbangan Rp 420.000 Per siswa
Bangkalan | Kabarmetronews.com – Dana Bos diharapkan dapat membantu dan meringankan masyarakat dalam pembiayaan pendidikan wajib belajar 12 tahun yang berkualitas dan bermutu, membebaskan peserta didik atas pungutan biaya operasional sekolah.
Meskipun demikian masih saja banyak sekolah yang melakukan pungutan berkedok sumbangan kepada siswa, seperti yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan.
Pungutan yang berkedok sumbangan di lembaga MAN Bangkalan tersebut sudah berjalan dua tahun terakhir ini, bahkan jumlah sumbangan dan jangka waktu sumbangan sudah di tentukan melalui komite sekolah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan Drs. H. Moh. Ali wafa, M.Pd.I saat di temui di ruangan nya bahwa sumbangan tersebut yang menarik komite.
“Iya betul mas dan itu inisiatif dari Komite untuk pembiayaan yang tidak tercover oleh Dana Bos seperti Kegiatan Pilkasis, Kegiatan LDK OSIS ,Kegiatan Lomba Kebersihan antar kelas,Kegiatan Class Meeting, PHBI (Maulid Nabi Muhammad dan Pondok Ramadhan), PHBN (Kegiatan Agustusan dan HAB Kemenag) serta Honor GTT dan PTT yang tidak bisa dibayar oleh Dana BOS dengan total sumbangan sebesar Rp 25.000 Per siswa setiap bulan,kalau di akumulasikan dalam satu tahun sebesar 300 ribu per siswa,” ungkap Ali Wafa, Rabu (08/05/2024).
Selain itu menurut Ali Wafa juga ada sumbangan Finger Print besarannya Rp 10.000 perbulan per siswa hal tersebut sebagai bentuk absensi siswa sebab langsung terkoneksi ke Handphone orang tua siswa masing-masing.
“Jadi jika di akumulasikan dalam satu tahun itu sumbangannya sebesar 420.000 ribu per siswa,namun bagi siswa fakir miskin dan anak yatim yang tidak mampu biaya bisa dikategorikan free,” katanya.
Dikatakan Ali Wafa Dana Bos MAN Bangkalan minimalis untuk mengcover semua program dan kegiatan sekolah sehingga adanya sumbangan seperti itu diperbolehkan selama itu sifatnya emergency.
“Dana Bos kami minimalis mas sedangkan semuanya harus berjalan, sehingga menurut kami adanya sumbangan seperti itu mungkin boleh asal sifatnya emergency. Saya berharap kedepannya tidak ada sumbangan apapun,saya ingin bekerja dengan normal apa adanya,” tutup Ali Wafa.
Penulis : Aris
Editor : Redaksi