Desember 4, 2024

kabarmetronews.com

Selalu Ada & Terpercaya

Lahan Pertanian Semakin Menyempit di Kota Malang

Foto: Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi

Malang | Kabarmetronews.com – Dengan semakin banyaknya perkembangan kegiatan baru dikota Malang seperti barang dan jasa perdagangan dan juga pengembangan industri kreatif maupun proyek pemerintah, (membangun sekolah baru dan juga jalan tol) otomatis semakin bertambah tahun lahan pertanian di kota Malang ikut tergerus dan menyempit.

Seperti yang disampaikan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi bahwa untuk mengacu kedefinisi perkotaan yang didalamnya banyak kegiatan baru seperti barang dan jasa dan juga industri kreatif maka perubahan fungsi lahan atau istilahnya alih fungsi lahan pertanian seperti sawah berubah menjadi lahan yang tidak produktif.

“Faktor lainnya juga bertambahnya jumlah penduduk dan juga urban berbanding lurus dengan kebutuhan tempat tinggal.Dengan begitu untuk bisnis properti juga semakin tak terbendung.Para petani memaksa melepas lahannya karena faktor harga jual yang tinggi,” ujarnya.

Disampaikan juga oleh Slamet saat dikonfirmasi dikantornya bahwa data lahan sawah pertanian yang ditanami padi pada tahun 2022 dikota Malang sekitar 803 ha dan data pada tahun 2023 kemarin berkurang menjadi 778 ha dan di RT/RW bahwasanya kawasan lahan pertanian sawah di kota Malang sekitar 468 ha dan untuk kawasan lahan sawah pertanian berkelanjutan sekitar 18,5 ha.Ditambahkan oleh Slamet karena kota Malang bukan wilayah produsen lagi sehingga untuk memenuhi kebutuhan 9 bahan pokok sembako disuport dari daerah lain yang dekat dengan kota Malang seperti kabupaten Probolinggo, kabupaten Malang, Kediri , kabupaten Blitar dan kabupaten lainnya yang dekat dengan kota Malang yaitu dengan sistem kerja sama melalui Perusahaan Umum Daerah.

“Sistem kerja samanya dengan daerah penghasil yaitu daerah yang menghasilkan itu berupa apa sedangkan dikota Malang membutuhkan apa,” tambahnya.

Juga dengan adanya pasar murah yang menyebar dikota Malang sekitar 26 pasar rakyat dari 5 kecamatan maka distribus keluar masuk 9 bahan pokok sembako bagi warga kota Malang otomatis juga terpenuhi.Selain harganya sembako dipasar tradisional atau pasar rakyat tersebut harganya lebih murah dari harga pasaran 9 kebutuhan bahan pokok sembako juga terpenuhi lengkap.

Harapan kedepan menurut Slamet untuk para petani dikota Malang bisa memanfaatkan lahan pertanian sawah yang tersedia dengan sebaik-baiknya walaupun sekarang jumlah petani millenial hanya 125 yang tidak seimbang dengan luas lahan.

“Dalam mengantisipasi kedepan agar lahan yang berkelanjutan tidak ikut tergerus maka Dispangta kota Malang yaitu mengusulkan pengurangan nilai PBB pemberian sarana produksi Pertanian (benih,alsintan,pestisida,racun tikus ,jaring pengaman bulir padi dll),” pungkas Slamet.

Penulis : Djok

Editor   : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Ayo ngopas ya!!!!