APPII Gelar Diskusi Publik Mewujudkan Surabaya Inklusif
SURABAYA | Kabarmetronews.com – Aliansi Pemuda Pejuang Indonesia Inklusif (APPII) mengadakan diskusi Publik dengan tema “Mewujudkan Surabaya Inklusif dimulai Dari Lingkungan Pemerintah Kota Yang Inklusif” Gerakan APPII ini didukung oleh GBI Rock Surabaya dan beberapa elemen Masyarakat, mahasiswa, akademisi, praktisi, komunitas/organisasi disablitas, ojol, serta orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Selasa (26/09/2023).
Tidak ketinggalan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Surabaya juga turut mendukung Gerakan APPII untuk mewujudkan Surabaya Inklusif.
“Universitas juga harus mewujudkan lingkungan inklusif di kampusnya dan program APPII ini perlu kita dukung sepenuhnya,” ucap Bang Blaise Ketua GMKI Surabaya.
Diskusi ini dihadiri oleh narasumber :
Eka Prastama Widiyanta (Komisi Nasional Disabilitas RI)
Fauzie Mustaqiem Yos (Staf Ahli Walikota Surabaya)
Slamet (Disperinaker Surabaya)
Fuad Benardi (Ketua Karang Taruna Kota Surabaya)
Dr. Wahyudi (Dosen Unika Widya Mandala Surabaya)
Germant E Anggent (ELKAPE & BPJS Watch)
Marina Lipesik (Aktivis Perempuan dan Anak).
Dalam diskusi muncul persoalan – persoalan fakta yang diangkat, antara lain : kesempatan kerja untuk disabilitas di lingkungan Pemkot Surabaya serta di Perusahaan yang berada di Kota Surabaya.
Yos (sapaan akrab Fauzie Staf Ahli) menyampaikan bahwa Surabaya sudah memiliki Rumah Anak Prestasi dan sudah merekrut disabilitas di beberapa OPD, ini membuktikan bahwa Pemkot Surabaya hadir untuk disabilitas.
Pernyataan tersebut didukung oleh Andi Rachmadi sebagai inisiator APPII, namun Andi juga menyampaikan bahwa beberapa bulan lalu pernah diminta data untuk tenaga kerja disabilitas Surabaya yang siap kerja dan beberapa komunitas disabilitas juga menyampaikan hal yang sama kepada Andi namun sampai hari ini belum ada keputusan yang riil, ini pentingnya Kerjasama Pemkot Surabaya dengan organisasi/ komunitas dan praktisi serta aktivis yang fokus pada disabilitas, sehingga pekerjaan Pemkot Surabaya untuk mengatasi disabilitas dapat tertangani dengan lebih cepat dan tepat tidak hanya mengandalkan OPD. Karena bagaimanapun Pemkot dengan Masyarakat perlu bekerjasama dengan baik.
Pernyataan ini disambut baik oleh Fuad Benardi, Pemuda Karang taruna akan bekerjasama dengan APPII dan juga Komisi Nasional Disabilitas dalam penanganan disabilitas Surabaya dalam rangka percepatan Pembangunan SDM yang memiliki hambatan khusus dimulai dari lingkungan RT.
Eka Prastama (KND) menyambut baik keseriusan APPII untuk memperjuangkan hal ini dan peserta diskusi juga sepakat perlu adanya Dewan Disabilitas Kota Surabaya (DDKS) yang diinisiasi oleh APPII ini.
DDKS ini nantinya akan diisi oleh para praktisi serta beberapa elemen Masyarakat yang pergerakannya sudah teruji dan konsisten dalam dunia disabilitas.
Dr. Wahyudi Bersama Germant dan Marina mendukung penuh hal ini, karena masih banyak pekerjaan Pemkot Surabaya untuk penanganan disabilitas yang perlu bantuan dari elemen Masyarakat.
Andi Rachmadi juga menunjukkan di depan Eka Prastama (KND) dan seluruh narasumber serta peserta diskusi bahwa disabilitas mental dan intelektual binaannya mampu berkomunikasi dengan baik serta bekerja sesuai dengan kemampuan dan hambatan yang dimiliki. Ini menunjukkan bahwa, ternyata disabilitas mental dan intelektual mampu masuk di dunia kerja dan usaha Ketika diberikan penanganan yang tepat dan ini sebagai perwujudan pemberian kesempatan yang sama untuk semua warga negara tanpa terkecuali.
Eka Prastama (KND) meyampaikan “ini adalah suatu fakta yang menarik dan KND akan terus memberikan dukungan pada APPII untuk mempercepat inklusifitas di Surabaya”
Di akhir diskusi Publik, narasumber dan peserta sepakat menandatangani Pembentukan Dewan Disabilitas Kota Surabaya (DDKS) yang fungsinya membantu Pemkot Surabaya melakukan percepatan dalam menangani persoalan disabilitas di Surabaya.
Dalam Waktu dekat ini, DDKS akan diajukan ke Eri Cahyadi (walikota Surabaya) untuk diwujudkan Bersama APPII.
Sponsor yang mendukung acara ini juga sangat tertarik dengan program APPII ini dan siap mendukung kegiatan APPII. Terimakasih kepada : GBI Rock Surabaya, Pegadaian Cab. Bratang, Grand Dafam Signature, Olive Mart, LXMY, Helmigs, Kobe, Ruang Pasien, KMS, GMKI Surabaya, Relawan Jalanan, solitaris dan semua pihak yang sudah gotong royong untuk acara Temu Rakyat Jilid I ini.
“Terima kasih juga kepada Fuad Benardi yang langsung gerak cepat untuk mewujudkan keinginan Aan (Disabilitas Mandiri Surabaya dari Korcam solitaris) dengan memberikan sepeda listrik yang akan digunakan aan untuk berjualan minuman kemasan setiap harinya,” tuturnya.
Gerak cepat Fuad ini langsung diapresiasi oleh seluruh peserta dan Aan langsung sujud Syukur, alhamdulillah. (@red)