Perhutani Ajak Dosen IPB University Bina LMDH
BANYUWANGI | Kabarmetronews.com – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat bersama Dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Bogor melakukan pembinaan kepada LMDH Sobowono di Sekretariat LMDH Desa Bumiharjo Kecamatan Glenmore-Banyuwangi, Sabtu (31/12).
Hadir dalam kegiatan, Adm Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Bogor, Dinas Kehutanan Banyuwangi, segenap pengurus dan anggota LMDH Sobowono dan para punggawa Perhutani di Glenmore.
Dalam rangka penguatan kelembagaan dan peningkatan usaha produktif di LMDH Sobowono, Desa Bumiharjo, Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi, masuk wilayah RPH Wonoasih, BKPH Glenmore, KPH Banyuwangi Barat, Administratur (Adm) mengajak DR. Soni Trison, dosen fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University Bogor untuk memberikan ilmunya kepada LMDH Sobowono yang di Ketuai Marsono dan Sekretaris Anton.
Dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Bogor DR.Soni Trison mengatakan, peningkatan dan kualitas produk sangat penting dalam pemasaran dan kepercayaan konsumen.
“Brand produk juga sangat mempengaruhi. Misal Madu Klanceng Sobowono, akan lebih ngebranding jika namanya Madu Klanceng Sobowono Glenmore Banyuwangi. Kemudian bisa bekerjasama dengan pihak hotel dalam pemasaran produknya,” terangnya.
“Kelembagaan LMDH harus selalu sinergis dengan Kepala Desa sehingga bisa saling menguatkan dalam membangun kesejahteraan masyarakat yang berbasis kehutanan,” imbuhnya.
Adm Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi mengucapkan terima kasih atas berkenannya DR. Soni Trison untuk hadir di Sekretariat LMDH Sobowono, Desa Bumiharjo dan meluangkan waktunya dari acara keluarga di Kota Banyuwangi.
“Semoga ilmu yang diberikan bisa menjadi pencerah teman-teman LMDH Sobowono dan jajaran Perhutani BKPH Glenmore untuk selalu meningkatan sinergitas dan melakukan inovasi-inovasi baru,” ucapnya.
Mewakili Kadishut Banyuwangi, Tri Suwarto mengatakan, LMDH Sobowono mempunyai KUPS Klanceng, Agroforestry, MPTS, Wanawisata. KUPS Wanawisata.
“Yang ada bisa maju dengan cara menciptakan pasar, meningkatkan wahana wisatanya dengan menggali potensi yang ada, tidak berhenti berinovasi serta konektivitas antar desa. Produk agro nya agar dijual di lokasi Wanawisata untuk meningkatkan nilai jualnya bukan dijual ditengkulak,” terangnya.
“Promosi wana wisata agar diviralkan melalui media sosial media (IG,, Face book), hotel hotel (APHI) dan KUPS MPTS sudah menanam 5.000 batang alpukat mulai tahun 2020, diharapkan dua tahun lagi bisa mulai berbuah dan menjualnya ke perusahaan yang khusus bergerak dibidang buah alpukat agar harga jualnya stabil, hebatnya lagi dari KUPS Getah, penyadap getah mempunyai potensi 800 ha, 500.000 kg getah x 4.750 = Rp 2.375.000 potensi pendapatan per penyadap,” pungkasnya.
Ketua LMDH Sobowono Marsono menyambut baik pembinaan yang dilakukan DR.Trison dari IPB bersama Adm Perhutani dan jajaran.
“Semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama disekitar hutan dan bermanfaat juga bagi Perhutani karena prinsipnya adalah Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera dan berharap kegiatan ini bisa dilakukan berkelanjutan,” terangnya. (@red).